Wednesday, April 29, 2020

Misteri Kapal Flor de la Mar



Abad ke 16 salah satu kapal terbesar dan termegah milik kerajaan Portugis tenggelam di Perairan Sumatera tepatnya di wilayah Kerajaan Pasai, Sumatera Timur Laut – Aceh.
Saat itu Flor de la Mar membawa harta rampasan raja Malaka Sultan Mahmud dalam bentuk rempah-rempah dan perhiasan sebanyak 200 peti yang rencananya akan di angkut ke portugis untuk dipersembahkan kepada raja.
Kapal berlayar dari Malaka menuju Portugis mengangkut harta Rampasan milik kerajaan Malaka (Malaysia) sebanyak 200 peti perhiasan dan rempah bernilai jutaan dolar Amerika tenggelam setelah berjuang menghadapi ganasnya badai tanggal 20 November 1511.
Alfonso de Albuquerque sang nahkoda seorang bangwasan yang akan menjadi raja muda kedua portugis di India berhasil selamat dengan menaiki sekoci bersama beberapa perwira, semantara 400 awak lainnya tenggelam bersama harta muatanya.
500 Tahun kemudian misteri keberadaan harta karun Kapal FLor de la Mar menarik minat pemburu harta karun untuk mencari keberadaannya yang diperkirakan bernilai Rp. 34.6 T. Salahsatunya adalalah Robert Marx dan istrinya mengaku telah menghabiskan 20 juta dollar Amerika dalam projek untuk membawa Flor de la mar ke permukaan.
Di antara ekspedisi paling serius untuk menemukan harta yang hilang dilakukan South East Asia Salvage, perusahaan dari Singapura yang menerima izin dari otoritas Indonesia pada tahun 1989 untuk mencari kapal yang tenggelam namun hasilnya tetap masih menjadi misteri.
National Geographic dan produser film Titanic juga mengajukan proposal dan berniat membuat film soal kapal ini apabila suatu hari ditemukan. 

Menurut dokumen penelitian di museum Malaysia, salah satu komponen harta itu adalah 4 singa duduk berukuran penuh yang dilebur dari emas murni. Patung-patung lain dan takhta emas murni juga diyakini sebagai salah satu harta karun yang tenggelam serta emas, perak, dan batu permata yang tak terhitung jumlahnya.

No comments:

Post a Comment